🐵 Cerita Rakyat Mandar Sulawesi Barat
Suyatno, Suyono and Mayani, Luh Anak (2016) Samba Paria : cerita rakyat Sulawesi Barat. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta. ISBN 978-602-437-141-8 Preview. Text Cerita Samba Paria comp.pdf Download (1MB) | Preview. Item Type: Book Subjects: Pendidikan > Bahasa dan Kesusatraan >
Tadulako Bulili mengisahkan keberanian serta kesaktian panglima perang di sebuah desa Sulawesi Tengah, bernama desa Bulili. Mereka adalah Bantaili, Makeku dan Molove. Tadulako Bulili merupakan cerita rakyat dari daerah Sulawesi Tengah. Referensi: Agni, Danu. 2013. Cerita Anak Seribu Pulau.Yogyakarta: Buku Pintar. Komandoko, Gamal. 2013.
Cerita Rakyat Sulawesi Barat - Asal Mula Tari Patuddu Sulawesi Barat atau disingkat Sul-Bar termasuk provinsi yang masih tergolong baru di Pulau Sulawesi, Indonesia. Provinsi yang dibentuk pada tanggal 5 Oktober ini sebagian besar dihuni oleh suku Mandar (49,15%) dibanding dengan suku-bangsa lainnya seperti Toraja (13,95%), Bugis (10,79%), Jawa
Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Barat : Legenda Samba Paria Tersebutlah seorang gadis pada zaman dahulu. Ia tinggal bersama adiknya di sebuah rumah panggung di tengah hutan belantara. Keduanya telah yatim piatu. Rumah panggung yang mereka huni rapat tertutup tanaman paria.
Hal ini menjadi penting untuk dilakukan mengingat sastra sangat berperan penting sebagai sarana menjaga kelestarian lingkungan. Cerita rakyat yang dijadikan objek penelitian adalah cerita rakyat "Kolam Jamala" atau "Telaga Bidadari" yang berasal dari Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Data diambil pada tanggal 26 April 2016.
Minyak Mandar atau lomo Mandar, adalah minyak berbahan kelapa (coconut oil). Minyak ini sekaligus jadi identitas bagi Suku Mandar, salah satu pemangku budaya maritim terbesar di Sulawesi. Tak seperti minyak goreng lain, minyak Mandar punya aroma dan bisa menambah cita rasa khas pada makanan. Ekspansi minyak sawit kemasan di pasar modern, tradisional, hingga warung […]
Nama Imam Lapeo tentu sudah tak asing lagi bagi masyarakat di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Lahir dengan nama K.H. Muhammad Thahir, nama Lapeo diambil dari nama salah satu kampung di Kecamatan Campalagian, Mandar. Imam Lapeo dilahirkan pada tahun 1839 ketika raja Balanipa ke-41 menjalankan pemerintahannya di Mandar. Silsilah dalam keluarga Imam Lapeo dari pihak
UU Nomor 26 tahun 2004 meliputi lima daerah kabupaten, yakni Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Majene, Kabupaten Mamasa, Kabupaten Mamuju, dan Kabupaten Mamuju Utara. Dengan demikian, daerah wilayah Provinsi Sulawesi Barat meliputi wilayah Onder Afdeling Mandar pada zaman pemerintahan Hindia Belanda (Idham, 2009).
Berbagai orang pintar telah didatangkan untuk mengobatinya, namun tak seorang pun yang mampu menyembuhkannya. (Baca juga: Cerita Rakyat Sulawesi Selatan - Si Penakluk Rajawali) Mendengar kabar tentang kehebatan seorang pemuda yang bernama Lamadukelleng, Raja pun memerintahkan beberapa orang pengawalnya untuk mengundang pemuda itu ke istana.
.
cerita rakyat mandar sulawesi barat