🌊 Ilustrasi Khotbah Tentang Kepedulian

Perubahanini bukan berbicara tentang perubahan yang bersifaf fisik, tetapi sebuah perubahan yang berkaitan dengan pembaharuan hidup orang percaya. arogan dan tidak peduli dengan orang lain. Tetapi setelah menerima Yesus, Zakheus yang tamak akan uang kini berubah menjadi seseorang yang dermawan, Zakheus yang arogan kini berubah menjadi IlustrasiKhotbah. Pencarian Khusus Banyak penulis dan produser tampaknya semakin sering melanggar batas ketentuan yang diizinkan masyarakat tentang penggunaan kata-kata yang tidak bermoral dan bersifat menyerang. Yakni untuk peduli, melindungi, memelihara, menghibur, mengobati yang terluka, mencari yang hilang. Mari lihat kembali laju ILUSTRASI: KUPU - KUPU. Sebagai manusia kita lebih suka memilih kemudahan daripada kesulitan. Padahal kesulitan adalah sarana pembentuk jiwa kita agar lebih tangguh. Seperti kisah seorang pemuda dan kupu - kupu yang saya bagikan di blog DEAR PELANGI kali ini. Seorang pemuda menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Allahyang Peduli. Mantan presiden George Bush mengunjungi Honduras tak lama setelah Badai Mitch memporak-porandakan negara tersebut pada tahun 1998. Seorang pembawa acara televisi, Larry King, bertanya kepada Bush apakah bencana alam seperti ini menggoyahkan kepercayaannya kepada Allah. Mantan presiden ini menjawab dengan menceritakan tentang Piringpiring Kotor Topik : Kembalinya Kristus Nats : Jadi sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya (1Yohanes 2:28)Bacaan : Matius 24:32-44 Ketika saya masih kecil, ayah saya sering melakukan perjalanan ke kota-kota lain untuk berbicara di berbagai gereja Berikutadalah ilustrasi khotbah Kristen tentang kesabaran yang dikutip dari buku Renungan Harian ® Agustus 2021 yang ditulis oleh Tim Penulis RH (2021: 12). Sabar dalam Pengharapan. Nats Alkitab: Yakobus 5: 7-11. Seorang petani menceritakan kesulitan yang dihadapinya pada musim tanam yang lalu. Mulai dari berhentinya hujan dan sulitnya air Hari pertama pemberlakuan tiket Rp 3,75 juta di Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) berlaku sejak Senin (1/8/2022). Di hari yang sama, ada tiga orang yang ditangkap oleh polisi saat menggelar aksi penolakan kebijakan kenaikan tarif tersebut. Penangkapan berawal saat para pelaku wisata yang tergabung PeduliBS PB Percaya Diri BS PB Tes lisan tentang ungkapan kalimat pujian. (Guru meminta siswa membuat ungkapan kalimat pujian berdasarkan hasil pengamatan permainan teman-teman) Tes tertulis tentang ungkapan kalimat pujian. Keterampilan a. Bahasa Indonesia Unjuk kerja membuat ungkapan kalimat pujian. Perlu Pendampingan < 60 Memenuhi satu kriteria. Unduhfoto Wanita Yang Peduli Dengan Kulitnya ini sekarang. Dan cari lebih banyak gambar stok bebas royalti yang menampilkan Anak muda - Dewasa foto yang tersedia untuk diunduh dengan cepat dan mudah di perpustakaan iStock. . Ayat bacaan Filipi 22-3===================“karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri” Teknologi seharusnya semakin mempermudah kita dalam berhubungan dengan orang lain, tetapi yang terjadi seringkali sebaliknya. Kita tidak lagi menganggap penting untuk bertemu karena toh bisa digantikan dengan telepon atau bahkan sms dalam karakter yang diusahakan sesingkat-singkatnya agar lebih hemat. Jika dulu kita memilih untuk bertemu dan memberi ucapan secara langsung pada momen-momen khusus tertentu, sekarang email, jejaring sosial maupun telepon genggam bisa menggantikan semua itu, bahkan kepada orang yang tinggalnya tidak jauh dari kita. Manusia menjadi semakin individualis dan egois. Akibatnya dunia menjadi semakin dingin dan jauh dari kesan hangat. Tanpa sadar kita orang percaya malah ikut-ikutan terkontaminasi dengan kecenderungan dunia. Membangun kubu-kubu, mempertegas garis batas perbedaan dan tidak lagi peka terhadap kepentingan orang lain. Kepada saudara-saudara seiman atau satu gereja saja sudah begitu, apalagi kepada orang lain di luar. Ketika kasih kita seharusnya bisa menjangkau orang asing atau bahkan musuh sekalipun, saat ini yang terjadi justru jauh dari itu. Bahkan untuk peduli kepada orang-orang terdekat sekalipun sudah merupakan sesuatu yang sulit bagi kebanyakan orang. Dunia memang cenderung untuk terus membentuk manusia untuk bertambah egois dengan lebih mementingkan diri sendiri di atas segalanya. Orang terus merasa kekurangan dan merasa perlu terus menimbun. Mereka mengira bahwa kebahagiaan dan keamanan tergantung dari berapa besar harta yang dimiliki. Maka tidak heran ketika kita mendengar banyak orang yang berkata dengan mudahnya “jangankan mengurusi orang lain dulu, untuk diri sendiri saja belum cukup.” Dunia boleh saja semakin cenderung kepada gaya hidup individualis dan egois, tetapi lihatlah apa kata firman Tuhan yang berbicara sebaliknya. “karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.” Filipi 22-3. Sehati, sepikir, satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan, itu menggambarkan panggilan untuk bersatu dan bertindak bersama-sama seperti yang telah saya sampaikan dalam renungan kemarin. Selanjutnya lihatlah bahwa kita pun diminta untuk bersikap rendah hati dengan mengedepankan atau mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri. Sesungguhnya ini merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh orang-orang percaya, karena kasih yang kita miliki seharusnya mampu membuat kita untuk peduli kepada orang lain dan tidak berpusat kepada kepentingan diri sendiri. Ayat selanjutnya kemudian berkata “dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” ay 4. Kemarin kita sudah melihat penggalan doa Yesus yang mengangkat kerinduanNya akan persatuan di antara orang percaya sebagai hal yang menurut Yesus akan sangat menentukan seberapa besar dunia bisa percaya kepada Kristus “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Yohanes 1721. Tidak kalah penting juga semangat dan cara pandang kita dalam menyikapi kepentingan orang lain dibanding kepentingan diri sendiri. Jika kita masih terus bersikap egois dan tidak peduli kepada orang lain, bagaimana mungkin orang bisa mengenal pribadi Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kita dengan benar? Peduli kepada orang lain seringkali tidak cukup hanya sebatas kata-kata, tetapi sebuah perbuatan pun diperlukan untuk membantu mereka secara nyata. Kerinduan untuk memberi bukanlah tergantung dari seberapa besar harta milik kita, tetapi seberapa besar kepedulian kita terhadap penderitaan orang lain. Dan seringkali tidak perlu jauh-jauh untuk itu, karena disekitar kita pun ada banyak yang orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Dan Firman Tuhan pun mengajarkan kita untuk mau memberi dengan sukacita. “Berilah dan kamu akan diberi suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Lukas 638. Dengan demikian, jelas tidak pada tempatnya jika kita berharap Tuhan mencurahkan berkatNya kepada kita tetapi kita tidak peka sama sekali dengan penderitaan orang lain. Kasih yang dicurahkan dari Surga harusnya mampu membawa kita untuk memiliki belas kasih kepada orang lain, bukan saja yang kita kenal tetapi juga pada yang asing bagi kita. Begitu pentingnya hingga dikatakan “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.” Amsal 1917. Memiutangi Tuhan, itu menggambarkan betapa pentingnya bagi kita untuk membantu dan memberi kepada yang kekurangan, sekaligus menunjukkan betapa besarnya Tuhan menghargai setiap anakNya yang memiliki rasa belas kasih dan mau menjalankannya secara nyata. Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan akan membalas setiap orang sesuai perbuatannya. “yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.” Roma 27-8. Hidup kekal kepada yang tekun berbuat baik dan hidup dalam kebenaran, tetapi murka dan geram kepada orang-orang yang sibuk mementingkan diri sendiri dan tidak peduli kepada penderitaan orang lain. Kerajaan Tuhan tidak akan bisa dinyatakan di dunia tanpa adanya kepedulian dari kita terhadap orang lain. Ketika dunia mengarah kepada bentuk-bentuk individualis dan egoisme, janganlah kita malah terseret ikut di dalam arusnya. Kita harus bisa menunjukkan perbedaan sebagai anak-anak Tuhan dan sahabat-sahabat Kristus, sehingga orang bisa melihat siapa Yesus itu secara benar. Menyambung apa yang sudah saya sampaikan kemarin, marilah kita bersatu dan bersama-sama memberi karya nyata di dunia, keluar dari batas-batas tembok gereja dan menjadi terang dan garam bagi sesama. Hanya dengan demikianlah kita bisa menyatakan besarnya kasih Tuhan kepada seluruh manusia. Nyatakan kasih Kristus kepada dunia melalui perbuatan nyata untuk menolong orang lain Follow us on twitter Fokus Hidup – “Realisasi kasih terlihat dari tindakan kepedulian, namun sejauh mana hal ini dipraktekkan dalam pelayanan kita? Simak renungan berjudul Melayani Dibutuhkan Tindakan Kepedulian ini.” Bacaan Nats Markus 1045; Yohanes 1226 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Markus 1045 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Yohanes 1226 Di zaman sekarang ini, banyak sekali para hamba Tuhan atau pendeta yang selalu mengobar-ngobarkan tentang kasih namun realitanya mereka hanya sekedar berbicara mengkampanyekan kasih, tetapi mereka tidak hidup didalamnya. Ketika ada orang yang mengalami kesusahan datang kepadanya, dengan jawaban yang rohani ia menjawab saya akan mendoakan Anda. Padahal, ia sanggup memberikan sesuatu dari ia yang miliki. Baca juga Menoleh Ke Belakang? Milikilah Ketaatan… Tuhan Yesus sendiri mengajarkan bahwa kita untuk seharusnya mempedulikan orang lain sebagaimana Dia perduli terhadap kita. Cobalah kita berkaca pada diri kita sendiri. Siapakah kita? Tentu kita adalah seorang yang tidak patut dikasihani. Kita adalah orang yang hina, pendosa, dan layak di hukum. Tetapi, rupanya Dia mau mengasihani kita, menerima kita, bahkan menebus dosa kita. Patutkah kita menahan kebaikan bagi orang lain? Ketika kita tergerak memberi, apakah kita langsung memberi? Ataukah kita terlebih dahulu akan melihat latar belakang orang tersebut dan mencari tahu digunakan untuk apakah pemberian kita? Dan akhirnya kita tidak jadi memberi karena kita melihat latar belakang dan penggunaan dari pemberiaan kita kemudian. Jika itu yang kita lakukan, berarti kita adalah orang-orang yang menahan kebaikan. Padahal, Kristus telah memberikan Kasih-Nya kepada semua orang tanpa melihat latar belakang. Meski, banyak orang tidak meresponi pengorbanan-Nya di atas kayu salib, tetapi pemeliharaan-Nya diberlakukan untuk semua orang, sebab bukankah matahari untuk semua orang? Baca juga Akhir Zaman, Sangkakala Telah Berbunyi? “Berarti kasih dan pemeliharaan Tuhan berlaku juga atas semua orang. Coba bayangkan, seandainya Kristus mengasihi kita dengan melihat latar belakang dan penggunaan kasih karunia yang telah Dia berikan. Bukankah kita sering mengabaikan kasih karunia-Nya dengan terkadang kita tidak sengaja melakukan dosa?” Berbicara tentang Pelayanan, sangatlah luas. Keluarga pekerjaan, Gereja, bahkan cara hidup yang berkenan merupakan kategori Pelayanan. Namun, spesifikasi pelayanan diantaranya adalah melayani harus disertai dengan atau melayani dibutuhkan tindakan kepedulian belas kasihan yang diwujudnyatakan. Tindakan sebuah kepedulian adalah lebih baik, sebab melakukan aksi atau tindakan nyata akan lebih berdaya, dari pada hanya duduk, mendengar, melihat, merasakan namun tidak mengambil keputusan untuk menolong atau membantu. Padahal, melayani dibutuhkan tindakan kepedulian. Ada sebuah ilustrasi yang dapat membuka pemikiran kita mengenai tindakan kepedulian. Baca juga Pertobatan Anne Rice Sang Novelis Vampir; I Am Second Seorang nenek tua renta dan miskin telah beberapa kali datang kepada seorang hamba Tuhan untuk meminta pertolongan. Karena jadwal pelayanan hamba Tuhan tersebut begitu padat, ia tak pernah punya waktu untuk melayani nenek tadi. Hamba Tuhan tersebut hanya berjanji akan mendoakannya. Beberapa minggu berselang, akhirnya nenek tua dan miskin tadi menulis puisi dan memasukkannya ke kotak surat Gereja. Isinya adalah sebagai berikut Aku lapar dan kau membentuk kelompok diskusi untuk membicarakan kelaparanku. Aku telanjang dan kau mempertanyakan nilai moral dari penampilanku. Aku sakit dan kau berlutut kepada Tuhan untuk memohon kesembuhanku. Aku tak punya tempat berteduh dan kau berkhotbah tentang Kasih Tuhan sebagai tempat perteduhan abadi. Aku kesepian dan kau pergi meninggalkanku sendirian untuk berdoa bagiku. Kau tampak begitu suci, begitu dekat dengan Tuhan tetapi aku tetap lapar, telanjang, kedinginan dan kesepian. Baca juga Dampak Kebaikan Kecil bagi Orang Lain Hari ini, marilah kita bangun kerohanian kita dengan disertai tindakan nyata memperlihatkan kepedulian terhadap orang lain yang dilandaskan hati Tuhan yang penuh dengan belas kasihan. Ingatlah, melayani yang berkenan kepada Tuhan adalah disertai dengan tindakan kepedulian. “Kasih adalah hal utama dalam kita melayani Tuhan! Milikilah kasih dan kepedulian dalam melayani Tuhan dan sesama, sebab Tuhan ialah penuh belas kasihan.” Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis About The Author julian JT. Lulusan S1 Teologi di STT Lintas Budaya Jakarta. Berkarya dalam tulisan renungan Kristen, pengkhotbah, web content, dan pengajar. Quote "Fokus hidup orang percaya sejatinya ialah menjadi serupa dengan Kristus." Ide Terpopuler 15+ Ilustrasi Khotbah Lucu Tentang Pemimpin- Berbagai macam posisi sebagai pemimpin mendapat kita jumpai dalam keseharian kita. Bahkan, sangat mungkin kalau pada suatu durasi kita sendiri dipercaya Dalam peluang kali ini kita akan melihat ayat-ayat Alkitab mengenai watak pemimpin yang melayani agar dapat kita jadikan pedoman...ilustrasi khotbah lucu tentang baptisan, khotbah tentang pemimpin, ilustrasi khotbah lucu tentang hikmat, ilustrasi khotbah lucu tentang doa, pemimpin yang melayani menurut alkitab, khotbah pelantikan pemimpin, khotbah pemimpin yang menjadi berkat, humor kristen tentang bersyukur, Ilustrasi Khotbah Lucu Tentang PemimpinTerbaik 12 Ilustrasi Khotbah Lucu Tentang Kasih Paling Baru Sumber Ilustrasi Khotbah Tentang Perubahan Hidup Goresan Sumber 12 Ilustrasi Khotbah Lucu Tentang Kasih Paling Baru Sumber 12 Ilustrasi Khotbah Lucu Tentang Kasih Paling Baru Sumber Pengamen Kreatif Dan Lucu Viral Sumber 12 Ilustrasi Khotbah Lucu Tentang Kasih Paling Baru Sumber Ilustrasi Khotbah Tentang Perubahan Hidup Sumber Kekurangan Menjadi Kelimpahan Sumber Pemimpin Sumber 12 Ilustrasi Khotbah Lucu Tentang Kasih Paling Baru Sumber 4 35 41 Pemimpin yang Membawa Kelegaan Sumber Ilustrasi Rohani Kristen Lucu Sumber Menghadapi Kezaliman Pemimpin KATE ID Sumber 12 Ilustrasi Khotbah Lucu Tentang Kasih Paling Baru Sumber Ilustrasi Rohani Kristen Lucu Sumber

ilustrasi khotbah tentang kepedulian